Ticker

6/recent/ticker-posts

Pidato Perdana Prabowo di Sidang Umum PBB

 

Pidato Perdana Prabowo di Sidang Umum PBB

    Politikcepat.my.id - Seruan untuk Perdamaian Palestina Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, tampil untuk pertama kalinya di Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar di New York, Amerika Serikat, pada Selasa, 23 September 2025. Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan komitmen kuat Indonesia terhadap prinsip multilateralisme dan keadilan global, dengan sorotan utama pada konflik Palestina.
    Berada di urutan ketiga setelah Presiden Brasil Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Prabowo membuka pidatonya dengan menekankan pentingnya kesetaraan universal sebagai landasan hubungan antarbangsa. Selengkapnya, pidato Presiden Prabowo Subianto di forum PBB tersebut menyoroti urgensi perdamaian, solidaritas internasional, dan peran aktif Indonesia dalam mendorong penyelesaian konflik secara adil dan bermartabat.

(iklan)

"Baca Juga : Ketua MPR Menyatakan Pentingnya Melestarikan Budaya Saat Kunjungi Keraton Surakarta"

Pidato Lengkap Prabowo di PBB Dalam Bentuk Bahasa Indonesia

    Yang Mulia Sekretaris Jenderal PBB, Bapak Antonio Guterres, Yang Mulia Presiden Majelis Umum PBB, Ibu Annalena Baerbock, Yang Mulia Wakil Sekjen Majelis Umum, Bapak Morses Abelian, serta para pemimpin dunia dan delegasi yang terhormat—merupakan kehormatan besar bagi saya berdiri di forum megah ini, bersama para wakil umat manusia dari berbagai penjuru dunia.
    Meski kita berasal dari latar belakang ras, agama, dan negara yang berbeda, hari ini kita bersatu sebagai satu keluarga manusia. Kita hadir sebagai sesama insan yang diciptakan setara, memiliki hak hidup, kebebasan, dan harapan akan kebahagiaan. Nilai-nilai dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat telah menginspirasi gerakan demokrasi global—dari Revolusi Prancis hingga perjuangan kemerdekaan Indonesia.
    Prinsip “semua manusia diciptakan setara” yang tertuang dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948 menjadi fondasi martabat dan kemakmuran dunia. Namun, di tengah kemajuan teknologi yang seharusnya mampu menghapus kelaparan dan kemiskinan, kita masih menghadapi ancaman besar: kebodohan yang lahir dari ketakutan, rasisme, kebencian, dan penindasan. Indonesia memahami penderitaan ini.

 

Pidato Perdana Prabowo di Sidang

(iklan)

"Baca Juga : Momen Hangat Dasco & Sjafrie di DPR"

    Selama berabad-abad, kami hidup dalam penjajahan dan diskriminasi. Kami tahu rasanya kehilangan keadilan, hidup dalam kemiskinan, dan terpinggirkan. Namun kami juga tahu kekuatan solidaritas. Dalam perjuangan kami, PBB hadir sebagai mitra penting. Dukungan dari lembaga-lembaga seperti UNICEF, FAO, dan WHO membantu Indonesia bangkit menuju kemakmuran dan kesetaraan.
    Yang Mulia, Dunia kini dilanda konflik, ketidakadilan, dan pelanggaran hukum internasional. Kita tidak boleh menyerah. Seperti yang dikatakan Sekjen PBB, kita harus tetap berjuang bersama demi harapan dan cita-cita bersama. PBB lahir dari tragedi Perang Dunia II untuk menjamin perdamaian dan keadilan. Indonesia tetap teguh mendukung multilateralisme dan penguatan institusi global ini. Kami kini semakin dekat dengan pencapaian SDGs, berkat keputusan Majelis Umum yang dulu memilih untuk mendengarkan suara keadilan. Kami tidak akan melupakan itu. Namun hari ini, kita tidak boleh bungkam saat rakyat Palestina masih dirampas hak dan keadilan yang sama.

"Baca Juga : Inggris Resmi Mengakui Negara Palestina! "

     Thucydides pernah berkata, “Yang kuat berbuat semaunya, yang lemah menanggung akibatnya.” Kita harus menolak pandangan ini. PBB ada untuk melindungi semua, tanpa memandang kekuatan. Kebenaran tidak boleh tunduk pada kekuasaan. Indonesia adalah salah satu kontributor terbesar pasukan penjaga perdamaian PBB.
    Kami siap mengirim hingga 20.000 personel ke Gaza, Ukraina, Sudan, Libya, atau wilayah lain yang membutuhkan penjaga perdamaian. Kami juga siap memberikan dukungan finansial demi misi mulia ini. Yang Mulia, Saya hadir membawa pesan harapan dan optimisme yang nyata—berdasarkan tindakan, bukan sekadar kata. Seperti yang disampaikan Presiden Majelis Umum, tanpa kerja sama global seperti ICAO, kita tak akan berada di sini hari ini.


(iklan)

Posting Komentar

0 Komentar